Senin, 09 Desember 2019

Surya Kencana

Aku melangkah
Kembali kedalam rimbamu
Tempatku melepas pilu
Dan juga haru

Kabut yg menyelimutiku
Rintik air yg ragu menyentuhku
Angin yg menghempaskanku
Kembali kedalam masa lalu

Aku selalu berdoa
Agar tuhan selalu menjagamu
Hutanmu, lembahmu, sungaimu
Angin malammu, kabut soremu, embun pagimu

Terimakasih telah mengajarkanku arti kata rindu
Yang terbelenggu didasar hatiku
Aku akan kembali
Kembali kedalam pelukmu lagi

Sabtu, 07 Desember 2019

Cinta, malam dan belantara

Semakin jauh aku melangkah
Terlihat bintang tunjukan arah
Menembus gelap sepinya rimba
Teriring angin sempat menyapa

Ranting melirik tanpa berbisik
Daun melambai menyapa sunyi
Batang tergenggam dalam cengkraman
Malam menjadi saksi perjalananku

Sunyi tapi tak mati
Hidup tapi tak berbunyi
Semua menenangkanku
Menjernihkan hati dan pikiranku

Aku menemukan cintaku
Dalam malam hadirkan rindu
Aku mengenang kasihku
Kepada belantara yg penuh misteri

Senin, 02 Desember 2019

Sejarah Dibalik Nama Surya Kencana

Kali ini gw mau bahas tentang sejarah dibalik nama surya kencana . Yang selama ini  menjadi tempat biasa kita mendirikan tenda, berfoto-foto ria dan mengaguminya . Kalian juga harus tau kenapa tempat itu, lembah yang terapit 2 punggungan itu dinamakan dengan surya kencana . Setelah gw cari informasi dari beberapa sumber diinternet dan juga dapet cerita dari masyarakat-masyarakat setempat . Nama Surya kencana diambil dari nama sebuah pangeran, Pangeran Raden Haji Suryakencana ra. yang nama lengkap beliau Raden Suryakencana Winata Mangkubumi merupakan seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar (pendiri kota Cianjur) yang beristrikan seorang putri jin.

Menurut babad Cianjur, Pangeran Surya Kencana dinikahkan oleh ayahnya dengan salah satu putri dari bangsa jin dan hingga kini bersemayam di Gunung Gede. Hal yang sama terjadi pula pada putri Jayasasana lainnya , Ny. R. Endang Sukaesih yang bersemayam di Gunung Ceremai dan R. Andika Wirusajagad yang menguasai Gunung Karawang.
Konon kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan tempat bersemayam Pangeran Suryakencana. Sejarah dan legendanya merupakan kepercayaan masyarakat di sekitar, yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede.
Petilasan singgasana Pangeran Suryakencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di tengah alun-alun. Beliau bersama rakyat jin menjadikan alun-alun sebagai lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar.
Kawasan yang dipercaya oleh kalangan praktisi supranatural sebagai wilayah kekuasaan Eyang Surya Kecana dan karuhun Sunda lainnya adalah:

1. Kawasan Gunung Gede merupakan tempat bersemayam Pangeran Suryakencana. Beliau bersama rakyat jin menjadikan alun-alun sebagai lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar. Petilasan singgasana Pangeran Suryakencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di tengah alun-alun, dan disebut Batu Dongdang yang dijaga oleh Embah Layang Gading. Sumber air yang berada ditengah alun-alun, dahulu merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.

2. Kawah Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga.

3. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.

4. Eyang Jayakusumah adalah penjaga Gunung Sela yang berada disebelah utara puncak Gunung Gede.

5. Sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok menjaga dua buah batu dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan cibodas. Batu tersebut pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu menghancurkannya. Dalam kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/ makam Eyang Haji Mintarasa.

6. Konon, Eyang Suryakencana menyimpan hartanya dalam sebuah gua lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum. Gua tersebut dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Pada hari kiamat nanti barulah ia akan kembali berubah menjadi manusia.

Begitulah cerita sejarah dibalik nama suryakencana . Maka dari itu jika kita berkunjung ke taman nasional gunung gede pangrango, niat kan dalam hati untuk berbuat baik, jangan berbuat yg aneh-aneh karna ada mata-mata yg tak terlihat yg memperhatikan kita . Jaga selalu keindahan alun-alun suryakencana, dengan tidaknya memetik bunga edelweis, meninggalkan sampah berserakan dan menjaga lisan ucapan kita jika berada disana .

Sabtu, 30 November 2019

Pendakian Gunung Gede 18-20 Juni 2011 (PART II)

Gw ngingkarin janji gw pada diri sendiri . Gw bilang ga mau naik gunung lagi waktu itu . Ternyata pas udah berbulan bulan dikota seakan rasa rindu muncul . Rindu suasananya . Rindu petualangannya . Rindu keindahannnya . Gw pun menceritakan tentang kerinduan gw sama temen-temen nongkrong gw . Salah satu temen gw bilang kalo dia diajakin sama temen kampusnya naik gunung gede . Wah kebetulan bgt gw pikir, bisa gabung sama mereka . Gw pun mulai berbicara tentang rencana pendakian tersebut . Mulai dari tanggal, waktu, peralatan dll . Pada saat itu kami mengajak anak-anak yg seiring nongkrong diwarung Ibu . Dan yg mau cuma 2 org diluar gw sama putra, yaitu sandi sama pitoy . Sandi temen smp gw sama kaya putra . Kalo pitoy temen nongkrong gw sekaligus tetangga gw . Kami pun sepakat ikut pendakian berempat gabung dengan temen kampusnya putra, nama temennya kristy . Kami pun mulai mengumpulkan alat-alat yg kami butuhkan . Mulai dari tenda, carrier, sleeping bag, P3K dll . Singkat cerita hari pemberangkatan pun tiba . Hari kamis kami menginap dirumah putra dan jumat subuh berangkat menuju bogor . Kami janjiaan dengan kelompoknya kristy diperempatan pasar ciawi . Kami naik bis dari tol barat bekasi menuju kp.rambutan, dari kp.rambutan menuju ciawi . Kami sampai diciawi sekitar jam 10 pagi . Tidak satupun terlihat pendaki, apalagi dari kelompoknya kristy . Kami pun memutuskan menunggunya di depan masjid . Sekitar jam 11 kristy tiba bersama teman-temannya . Setelah berkenalan kami pun bersiap-siap untuk solat jumat terlebih dahulu . Setelah adzan terdengar kami pun mulai memasuki masjid, mendengarkan khotbah dan memulai solat jumat . Setelah selesai solat kami kembali merapihkan barang barang kami . Lalu kami mulai berjalan kejalan raya menaiki bis yg membawa kami ke daerah cipanas . Setelah sampai cipanas kami carter angkot yg mengantar kami sampai jalur menuju pos gunung putri . Setelah sampai kami beristirahat dan makan sebelum pendakian dimulai . Lalu kami mendaftar ke pos GPO dan memulai pendakian dengan berdoa . Pendakian pun dimulai . Kami start sekitar pukul 16.00.


Kami pun berjalan melewati sawah-sawah petani dengan medan yg tidak terlalu terjal . Sekitar satu jam kami berjalan kami telah sampai disungai terakhir sebelum masuk hutan . Berjalan setengah jam lagi dan kami tiba dipos I sekitar pukul 17.45 . Kami pun beristirahat sejenak dan mulai mengeluarkan senter kami untuk alat penerangan . Sekitar jam 18.30 kami mulai perjalanan kami kembali . Kristi memberitahu kami jika kami harus terus bergerak agar berkeringat dan tidak merasa dingin yg bisa menyebabkan hipotermia . Dan dia bilang kalau kita tidak akan berhenti lama seperti ini lagi, istirahatnya hanya beberapa menit lalu berjalan lagi . Kami pun mengikutin intruksinya . Kami mulai berjalan kembali . Sekitar 45 menit kami berjalan kami tiba di POS II . Istirahat 5 menit dan berjalan kembali . Sekitar 1 jam kami berjalan kami tiba dipos 3 . Beristirahat sejenak lalu kembali berjalan . Pukul 21.00 kami tiba diPos 4 simpang maleber . Gw ngerasain kaki gw pegel bgt dari tadi jalan cepet, tapi seru bisa nempuh waktu sesingkat ini dibanding pendakian pertama gw . Dan setelah setengah jam lagi berjalan kami keluar dari hutan dan tiba dialun-alun timur surya kencana . Seperti biasa disuryakencana kami disambut ribuan bintang dan bunga edelweis . Akhirnya kerinduan gw terbayarkan, melihat suryakencana lagi dimalam hari, berjalan dilembahnya bersama bintang yg menemani . Kami pun berjalan lagi menembus dingin angin yg menusuk tubuh kami . Angin ini berputar putar disuryakencana . Karna suryakencana ini lembah yg sangat luas . Setengah jam kami berjalan cepat berpacu dengan waktu kami tiba dialun-alun barat surya kencana . Kami tiba sekitar pukul 22.30 . Tanpa basa basi kami pun mulai mendirikan tenda kami . Tenda kelompok gw diisi 4 org, yaitu sandi, putra, pitoy dan gw . 2 tenda lagi diisi oleh kelompoknya kristy . Setelah memasuki tenda dan kami mulai memasak air "biar mateng" wkwk untuk membuat minuman panas sebelum tidur .
Kami pun didalam tenda berubah wujud menjadi kepompong wkwkwk iya sleeping bag setengah badan dan tangan yg masih bergerak gerak . Setelah minum air hangat dan makan beberapa cemilan kami memutuskan tidur dibalut angin angin suryakencana .

Pagi hari pun tiba . Saat mata gw melihat jam menunjukan pukul 06.30 . Kami dibangunkan oleh adri dari kelompoknya kristy dan diberikan 4 mangkuk bubur ayam . Sungguh ini bubur ayam mirip sama yg tukang bubur ayam bikin yg lewat depan rumah gw . Mangkuknya dari sterofom, bubur putih terbalut bumbu yg hijau, ada irirsan seledri, kacang tanah, daging ayam yg diiris iris dan kerupuk merah . Gw dan 3 temen gw ketawa pagi itu, yg membuat lelucuan "jangab jangan adri tukang bubur ayam lagi" wkwkwk tapi serius itu mirip sekali bubur ayamnya . Sebelum gw makan buburnya gw pindahin ayamnya ke pitoy, karna gw ga suka ayam wkwk . Dan setelah dimakan, persis ini mirip rasanya kaya tukang bubur yg lewat depan rumah gw, fix adri tukang bubur ayam . Kami pun tertawa lagi dan langsung menghabiskannya . Tidak lama kami setelah kami makan kami berfoto foto sebentar .
Foto yg berbackground gunung gunung sekitar suryakencana, foto bersama bunga edelweis dll . Oh iya bunga edelweis ini adalah bunga yg dilindungi, bunga yg biasana disebut bunga abadi, bunga ini dibilang ga bisa layu mesti kita petik, tetapi kita dilarang memetik bunga tersebut apalagi membawanya pulang kerumah dan ditaro divas bunga untuk dijadikan pajangan dikamar wkwk . Setelah selesai foto-foto sekitar pukul 08.00 kami mulai packing peralatan kami . Karna kami harus melanjutkan perjalanan kami menuju puncak . Sekitar jam 08.30 kami berjalan lagi menuju puncak .







Setelah meninggalkan suryakencana gw cukup menyesal . Kenapa begitu sebentar gw ada disini . Waktu gw kemakan gara-gara tidur tapi itu pilihan juga sih, gamungkin juga ga tidur malem dan keluyuran disurya kencana malem malem . Dalam hati gw berkata gw akan balik lagi kesini dan lebih lama disini . Setelah berjalan sekitar 1 jam teman teman kristy mulai berteriak puncak puncak, kami yg berjalan paling belakang mencepatkan laju langkah kami dan benar ternyata kami telah tiba dipuncak sekitar jam 09.45 .
Tapi gw merasa aneh kenapa tidak terlihat nampak gunung pangrango . Hanya terlihat putih saja tanpa ada apa apa . Ternyata keindahan gunung pangrango terhalang oleh kabut yg cukup tebal, Sayang sekali . Terasa kerinduan gw yg tidak begitu sempurna . Beberapa saat kami dipuncak kami berfoto dengan papan gunung gede 2958 mdpl . Lalu berfoto dengan kabut wkwkwk . Foto bareng bareng dan tidak lama setelah itu kami mulai beranjak turun menuju cibodas . Kami mulai turun sekitar pukul 10.30 pagi .








Saat melipir turun menuruni puncak gunung gede adri bilang ke kami kalau turun lebih baik dilepas saja kaminya jangan ditahan, gw bertanya "maksudnya?" , adri menjawab "maksudnya dibawa sambil jalan cepet gitu, jangan ditahan tahan berhenti seperti naik, selain mempersingkat waktu itu jg bisa menghilangkan rasa pegel sesaat, tapi harus cari pijakan yg yakin dan kuat soalnya resikonya bisa terpeleset, jatuh dan .......... " waduh gw bilang . Tapi seru juga sih memacu adernalin . Saat sampai diujung puncak kami pun mulai memasuki hutan kembali . Benar sekali adri kristi dan teman temannya pun turun begitu cepat bagaikan ninja wkwkwk . Mereka menggunakan batang pohon untuk berpegangan dan membatu meraka . Kami pun mengikuti jejak mereka . Sampai akhirnya setegah jam kami tiba ditanjakan setan . Kami mulai turun perlahan lahan, berpegangan dengan sling yg sudah disediakan, memijakan kaki kami dengan hati dan sampai semua telah turun dari tanjakan setan .
Mulai berjalan cepat lagi dan kami tiba dipos kandang badak sekitar pukul 12.15 . Kami istirahat sebentar dan memakan beberapa cemilan lalu kami berjalan lagi pukul 12.30 . Jalanan yg cukup landai memudahkan kami berjalan cepat dan kadang berlari . Membuat perjalanan kami lebih cepat dari sebelumnya . Melipir landai menuruni medan yg seperti anak tangga, melewati air terjun yg bertebing coklat lalu berjalan landai kembali dan kami tiba dipos kandang batu . Pos yg terkurung oleh lebatnya pohon, cukup rindah dan nyaman tapi cukup juga menyeramkan . Kami melewati kandang batu tanpa beristirahat . Melewati track yg landai lagi dan akhirnya kami tiba di air panas . Sebelum kami melewati air panas kami beristirahat sejenak diposnya . Sebelum air panas ada air yg mengalir seperti air terjun tapi kecil, seperti sungai tapi pendek . Pokoknya itu lah ya wkwk .
Air ini hangat, karna aliran air ini sebelum melewati air panas, air ini adalah air campuran belerang dengan air sungai, makanya cukup hangat . Kami pun melepas pakaian kami dan berendam disana . Terasa sangat segar sekali berendam disana . Tapi setelah keluar dari air terasa dingin langsung menusuk . Kami langsung mengganti pakaian kami lalu memasukan pakaian basah kami, lalu mulai berjalan kembali . Melewati air panas dengan track yg hanya melintasi batu batu diatas air sungguh mengerikan . Disisi kiri kami ada tali untuk membatu, kami berpegangan itu sambil kadang terciprat cipratan air terjun yg sangat panas . Sampai akhirnya kami turun melewat batu batu itu dan kami tiba pos setelah air panas .
Pos yg bentuknya seperti bangunan tua . Kami beristirahat sejenak untuk memakan beberapa cemilan . Setelah itu kami memulai perjalanan turun kami kembali . Kami berangkat dari pos itu sekitar pukul 14.30 .


Setelah lama berjalan dan kadang berlari kamu tiba di pos pertigaan antara curug cibereum dan menuju pos cibodas . Kami tiba disini sekitar pukul 15.30 . Pitoy dan putra ingin sekali melihat keindahan curug cibereum dan membujuk gw dan sandi saat itu . Sebenernya gw pengen tapi udah cape banget lari dari tadi . Tapi yaudalah gw ikutin kemauan pitoy dan putra akhirnya kami mampir sebentar ke curug cibereum mengingat waktu belum terlalu sore dan perjalanan dari pertigaan kecurug hanya sekitar 30 menit .
Setelah berjalan melewati hutan dan jembatan kayu akhirnya kami tiba dicurug cibereum . Curug yg indah sekali . Ada beberapa air terjun disana . Yg paling besar yg pertama kami lihat, jika berjalan sedikit ada lagi yg kedua, dan jika masuk sedikit lagi ada air terjun lagi yg ke tiga . Indah sekali dan cuaca semakin dingin sekali disini ditambah cipratan cipratan air yg kadang mengenai wajah kami . Kami berfoto foto sebentar sampai akhirnya pukul 16.30 kami memutuskan untuk turun melanjutkan perjalanan kami . Sungguh indah perjalanan kami dibalut dengan hal hal yg luar biasa . Ternyata gw baru tau banyak keindahan yg gw lewatin dipendakian pertama gw . Ternyata gunung gede bukan hanya punya ladang edelweis surya kencana aja tapi masih ada air terjun yg bertebing coklat (gw gatau namanya), ada air panas/hangat yg bisa dinikmati bukan hanya dilewati dan ada juga air terjun cibereum .




Kami berjalan kembali melewati pertigaan tadi, melewati jembatan kayu, masuk hutan kembali, melewati telaga biru, menembus hutan lagi sampai akhirnya kami tiba dipos laporan cibodas pukul 18.15 . Kami melapor anggota kami, memberikan sampah kami, dan kami ditanyakan oleh apakah diantara kami ada yg memetik bunga edelweis ? Kami menjawab tidak ada . Padahal hmmmmmm . Wkwk dan setelah laporan lengkap kami dipersilahkan turun . Sampai pasar warung warung cibodas kami beristirahat, makan, mandi lalu sekitar jam 20.00 kami turun menggunakan angkot ke bawah . Dari bawah naik bis lagi sampai akhirnya kami berpisah didalam bis dengan kristi, adri dan teman temannya yg turun diciawi . Kami pun melanjutakn perjalan pulang kami sampai bekasi .  Setelah sampai rumah kami pun pulang kerumah masing-masing . Gw langsung tidur dan besoknya bangun siang, udah niat ga ngampus . Pas gw bangun gw langsung kangen lagi suasana digunung gede, dengan segala keindahannya . Rindu gw ga sepenuhnya kebayar karna ga melihat pangrangonya, gw berniat akan balik lagi kesana suatu saat nanti dengan teman teman baru, cerita cerita baru dan pengalaman yang baru .

Jumat, 29 November 2019

Pagi menjadi malam, Malam tetaplah malam

Pagiku terasa gelap
Dingin tanpa cahaya
Mentari tak terlihat
Bulan pun telah pulang

Awan hitam menguasai langit
Menangis dalam dekapan
Bulan kembali meneranginya
Pancarkan cahaya jatuh dalam peluhnya

Langit dan Bumi

Hujan adalah kesedihan
Tangisan langit kepada bumi
Yang enggan menggapainya
Yang tak pernah menemukannya

Bumi menghapus airmatanya
Menyerap semua dukanya
Menumbuhkan bunga dengan cinta
Menyembuhkan luka dalam cerita

Tangisannya memberi kehidupan
Kepada bumi yang juga menangis
Menangisi rasa yang sulit dimengerti
Tanpa putus asa, derita dan air mata

Kamis, 28 November 2019

Pendakian Gunung Gede 26 -28 Juni 2009 (PART I)

Gw mau nulis pendakian pertama kali gw naik gunung. Pertama gw naik gunung kelas 2 SMA . Saat itu guru pramuka SMP gw (Kak Zul) sms gw ngajakin gw naik gunung .

Kak Zul : Riz mau ikut naik gunung ga ?
Gw : Kapan kak ?
Kak Zul : Jumat Sabtu minggu
Gw : Sama siapa aja kak ?
Kak Zul : Anak anak pramuka
Gw : Mau kak .Bayarnya berapa ?  Syaratnya apa ?
Kak Zul : Oke kalo mau ikut, soal biaya nanti saya jelasin detailnya . Syaratnya surat izin orang tua tanda tangan diatas materai.
Gw : Oke kak

Dan setelah itu gw dan kak zul cukup sering bertemu untuk memastikan pendakian ini . Gw tanya dong temen temen pramuka angkatan gw yg lain Asep, Lutfi, Arga, Aup, Alfian dll kalo mereka ikut juga pendakian ini . Ternyata tak satupun dari mereka ada yg ikut . Gw langsung tanya ke kak zul .

Gw : Kak kok angkatan saya ga ada yg ikut ? Katanya sama anak pramuka
Kak Zul : iya riz mereka pada ga bisa . Mksd saya sama anak pramuka yg saya latih di SMA saya ngajar .
Gw : "ekspresi sedikit lemas karna tak satupun org yg gw kenal" .
Kak Zul : tenang aja nanti juga kenal sendiri kok sama mereka sambil kak zul menepuk pundak gw .
Gw : Oke deh kak . Oh iya kak kalau naik gunung apa aja yg kita bawa ? Dan saya mesti bawa apa aja ?
Kak zul : kamu nanti bawa carrier, sleeping bag, matras, senter, pakaian ganti, obat obatan pribadi dan jangan lupa pake sepatu ya . Kalau ga ada carrier pake tas biasa aja yg penting gede . Nanti tenda, logistik, air, parapin, nesting saya yg siapin, nanti kita bagi bagi aja bawanya biar ga berat .
Gw : Oke deh kak.

Setelah pulang kerumah langsung gw cari barang barang yg dibilang kak zul tadi dan juga sambil konsultasi sama bokap gw . Bokap gw ternyata punya carrier, sleeping bag & matras karna dia cerita dulu juga sempet naik gunung . berarti gw tinggal nyari senter sama keperluan pribadi gw . Setelah semua lengkap gw packing disatu carrier jumat pagi gw berangkat . Kita janjian ditol bekasi barat . Untuk naik patas P9B ke kp.rambutan .

Hari jumat pun tiba . Gw yg bangun subuh waktu itu, solat subuh terus mandi, sarapan langsung mencoba menggedong tas gw dan ternyata cukup berat . Kami janjian di tol barat jam 6 pagi . Jam 6 kurang 15 gw pun berangkat dari rumah dianter bokap naik motor sampe Hero . Dari hero gw jalan kaki sendiri sampai tol barat bekasi dan itu lumayan cukup untuk pemanasan . Saat semuanya pun kumpul gw salaman sama semuanya tanpa mengingat jelas namanya satu persatu . Gw ngerasa sendiri banget waktu itu, bener dugaan gw ga satupun org yg gw kenal kecuali kak zul . Setelah lengkap semua kami pun mulai menaiki patas P9B yg menuju kp.rambutan . Setelah sampai kp.rambutan kami pun turun istirahat sejenak sambil menunggu kak zul beli tiket bis ke arah cianjur . setelah itu kak zul kembali dengan membawa tiket dan kami langsung menaiki bis Doa Ibu yg menuju cianjur . Setelah beberapa lama perjalanan kami diperintahkan untuk bersiap siap turun, kami pun turun didaerah cipanas, puncak bogor . Setelah turun dari bis kami menyambung dengan charter angkot untuk mengantar kami ke basecamp gunung putri . Setelah naik angkot kami tiba dibasecamp gunung putri sekitar jam 10 pagi . Istirahat sejenak dan langsung menanjak sedikit ke atas untuk tiba di pos laporan pos gpo gunung putri . Setelah laporan selesai kami berdoa dan perjalanan pendakian pertama pun dimulai..


























Setelah meninggalkan pos GPO kami berjalan diantara sawah sawah petani . Medan pertama jalan tanah yg menanjak tetapi kadang ada landainya juga . Kami terus berjalan yang dipimpin ka zul . Setiap 15 menit berjalan berhenti sebentar lalu berjalan kembali, agar nafas kami teratur . Maklum masih pemula . Gw yang saat itu cukup kaget, ternyata gini naik gunung, mana gw ga pernah olahraga, ngerokoknya kuat dan ternyata ngapngapan juga gw wkwk . Sampai akhirnya kami tiba diujung sawah dan mulai turun . Ternyata dibawah ada sungai mengalir . Kami beristirahat cukup lam sambil solat dzuhur . Gw yg tadinya ga kenal sama temen temen pendaki ini mulai basa basi mengobrol sampai akhirnya satu persatu hampir kenal semua . Sambil istirahat gw tanya ke ka zul berapa lama kita sampai lokasi camp . Kak zul bilang kalau cepat dan tidak ada kendala kita sampai sebelum magrib . Lalu kami pun mulai berjalan kembali, waktu menunjukan jam 13.00 . Melewati sungai tadi dan mulai menanjak kembali menuju pos I . Perjalanan ke Pos I ini cukup menanjak dan masih ketemu landai . Dari sinilah kami mulai tertup pohon pohon dan segera memsuki hutan . Setelah cukup lama berjalan dan kami telah masuk kedalam hutan akhirnya kami tiba di pos I . Pos ini tidak terlalu luas dan sebelum masuk seperti ada gapura gitu . Jam 14.30 kami tiba di pos I . Kurang lebih 1 jam dari sungai tadi . Kami pun berisirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan kami menuju Pos II. Perjalanan ke pos II ini kami dikelilingi pohon pohon besar dan tinggi . Track yg kami lewati tidak terlalu sempit tidak juga terlalu lebar . Kami pun terus berjalan dan masih sering berhenti juga karna ada beberapa perempuan yg minta istirahat . Sebenernya juga gw capek wkwk . Setelah lama berjalan kami tiba di pos II jam 16.00 . Gw langsung duduk nyender ke carrier gw.  Ternyata gini ya rasanya naik gunung . Lanjut berjalan lagi hutan semakin lebat dan track mulai menanjak dan makin menanjak menuju pos III . Berjalan lagi beristirahat lagi, berjalan lagi istirahat lagi gitu aja terus . Gw bertanya tanya dalam hati ini kapan sampenyaaaaa . Gw juga bilang dalem hati kalau gw gamau naik gunung lagi . Gw udah cape banget . Tapi gw terus berjuang sama pilihan yg udah gw ambil, paling ga gw pernah ngerasain naik gunung "pikir gw" . Sampai akhirnya kami tiba di pos III pukul 17.45 . Kami beristirahat cukup lama untuk menunggu magrib . Sambil kami mengeluarkan senter dari ransel kami . Tak terasa karna istirahat yg cukup lama udara terasa dingin, menusuk nusuk kulit kami . Saat pukul 18.30 kami melanjutkan perjalanan kami lagi dalam malam dengan senter . Berjalan cukup lambat karna track yg terjalan dan gelap kami lebih berhati hati . Gw ngomong dalam hati "perasaan kak zul bilang sampenya sebelum malem deh, gw mau nanya kak zul ga enak . Yg gw lakuin jalan aja terus sambil ngedumel dalem hati, gw gamau naik gunung lagi" . Terus berjalan perlahan tapi pasti akhirnya kami tiba di pos IV pukul 20.00 . Istirahat tidak begitu lama kami pun melanjutkan lagi perjalanan kami menuju Pos V . Gw mengeluh lagi dalem hati "ya allah kok ga sampe sampe" . Track semakin terjal dan cukup menguras tenaga . Gw yg buta tentang estimasi pendakian ini cuma bisa berjalan aja ngikutin anak anak yg lain . Anak anak yg lain seperti fikri, kak esti, galuh, murfi, imam dll keliatan pucat, lemas, kecewa dan tak bisa berkata apa apa . Gw pun sama seperti mereka . Setelah lama berjalan kami pun tiba di Pos V . Sekitar pukul 22.00 gw lihat jam . "Ya allah udah jam 10 ini jauh banget dari estimasi kak zul, apa kita kesasar ya . Tapi ga mungkin kalo ke sasar gw mungkin ada Pos dan petunjuk arah ini" . Mungkin karna sebagian dari kami pemula jadi estimasinya 2x lipat lebih lama . Kak zul bilang Pos V ini yg bermama simpang maleber adalah pos terakhir sebelum kami tiba di alun alun surya kencana . Gw pun bersemangat lagi . Estimasi kak zul dari simpang maleber ke surya kencana sekitar 30 menit . Gw kira pasti sejam lagi . Setelah berbincang sebentar kami melanjutkan perjalaman kami lagi dengan semangat baru .

Setelah kami berjalan sekitar 30 menit pohon terlihat semakin pendek . Tidak besar besar seperti dipos sebelumnya . Langit yg terlihat jelas bertabur bintang dan udara yg semakin dingin menusuk tubuh . Sampai akhirnya semakin pendek pohon kami tiba dialun alun surya kencana . Terasa dingin menusuk sampai ke tulang . Bintang bertaburan dilangit, terasa dekat namun tak bisa digapai . Sungguh indah ciptaanmu ya allah . Surya kencana ini adalah ladang bunga edelweis, lembah yg terapit dua gunung . Kak zul mengajak kami semua ke arah barat . Ayo jalan lagi, kita camp dialun alun barat bukan disini "kata kak zul" . Ya allah gw pikir udah sampe dan bakal camp disini . Akhirnya kami pun berjalan ke alun alun barat dibawah langit yg bertabur bintang . Udara dingin bener bener menusuk saat itu . Jalan ke alun alun barat landai, jalanan yg cukup besar . Mungkin bisa dilewati mobil, mobil mana juga yg mau ke sini . Pemandangan indah ini mengalahkan rasa dingin ini, sungguh . Pertama kali gw liat suryakencana gw langsung jatuh cinta . Tapi kaya gw gamau kalau diajak naik gunung lagi deh, kapok wkwk . Setelah 1 jam berjalan akhirnya kami tiba dialun alun barat . Kami ambil tempat camp dekat dengan arah menuju puncak . Mendirikian tenda, menggelar matras, memasukan barang barang lalu tidur dengan sleeping bag masing masing .



Setelah pagi datang udara terasa dingin sekali tetapi bercampur sejuk . Ketika gw bangun dari tidur gw dan keluar tenda gw tersihir oleh keindahan surya kencana . Sungguh gw melupakan semua kesesalan gw ditracking kemarin . Begitu luas surya kencana dengan ribuan pohon edelweis yang tertanam disana . Sungguh begitu indah . Setelah semuanya terbangun semua dibagi tugas masing masing untuk memasak, gw saat itu disuruh mengambil air ke bawah sungai, disana ada sumber mata air . Air disungai ini sungguh jernih dan bisa langsung diminum . Gw bersama fikri yg mengambil air kebawah . Membawa beberapa botol kosong yg akan diisi . Setelah itu yg lain memasak nasi dengan menggunakan bahan bakar parapin . Gw baru tau fungsi parapin ini wkwkw . Ternyata buat bahan bakar, dari pada bawa kompor portable yg cukup berat dan memakan tempat dicarrirr lebih baik bawa parapin . Setelah nasi dan lauk pauk telah matang kami sarapan bersama . Karna perut harus diisi mengingat kami masih harus berjalan ke puncak dan melintas turun lewat cibodas . Ketika semua selesai makan kami langsung packing lagi barang barang kami, melipat tenda kami dan membersihkan sampah sampah kami . Setelah semua selesai kami bersiap untuk berjalan lagi, sebelum berjalan kami berdoa lagi agar semua tetap terjaga dan selamat sampai tujuan . Selesai berdoa kami berjalan perlahan meninggalkan suryakencana . Selamat tinggal surya kencana, suatu saat gw akan kembali jika keyakinan gw udah matang .



Kami kembali berjalan menuju puncak dari surya kencana sekitar jam 08.00 pagi . Medan menuju puncak ini adalah jalan bebatuan yg berlapis tanah . Dikelilingin pohon pohon yg cukup sedang . Track yg terus menanjak ini benar benar menguras tenaga . Sampai terus berjalan jauh makin lama pohon pohon sedang tadi hilang dan berganti pohon pohon kecil yg berbunga merah . Dalam track pendakian ketika kami menoleh ke belakang terlihat indah surya kencana dari atas, sungguh lembah yg indah . Ketika kak zul sudah berteriak puncak puncak gw seketika bersemangat, mencepatkan langkah kaki gw dan benar puncak...alhamdulillaah ya allah . Seketika gw lemas dan merasa tidak percaya . Puncak Gunung Gede yg tingginya 2958mdpl, gw telah sampai dipuncaknya . Dari puncaknya terlihat kawah kawah yg masih aktif dibawah sana, mengebul, yg mengeluarkan asap putih tebal . Dan dari puncak gunung gede ini terpampang jelas gunung pangrango disebrangnya . Gunung yg bersebelahan dengan gunung gede ini adalah adiknya . Makanya dinamakannya TNGGP (taman nasional gunung gede pangrango) . Gunung gede pangrango memang tak bisa dipisahkan, selalu melekat, seperti garpu dan sendok, bulan dan bintang, aku dan kamu wkwkwk.. Setelah foto2 sebentar dipuncak kami berjalan lagi untuk turun lewat cibodas . Sebelum turun kami berdoa lagi agar kami tetap selamat sampai tujuan . Kami turun sekitar jam 12 siang dari puncak . Setelah selesai kami berjalan perlahan melipiri punggungan puncak gunung gede sampai akhirnya masuk hutan kembali . Selamat tinggal gunung gede surya kencana dan kenangannya .



Kami pun berjalan turun melewati hutan . Track yg cukup terjal membuat kami lebih berhati hati . Banyak orang bilang kalau lebih bahaya turun gunung dari pada naiknya . Jalur cibodas cukup extrim sampai akhirnya kami tiba di tanjakan setan, tanjakan yg cukup curam dengan adanya sling dan tali untuk bantuan para pendaki . Kami harus menuruninya . Satu persatu dari kami mulai turun dengan sangat hati hati . Sampai semua turun kami melanjutkan perjalanan turun kami sampai akhirnya tiba di kandang badak . Kami tiba dikandang badak sekitar pukul 15.30 . Kami beristirahat sebentar dikandang badak . Lalu berjakan kembali dari kandang badak kami berjalan turun lagi sampai akhirnya tiba dikandang batu . Sungguh ini terasa lama sekali berjalan . Dari kandang batu kami berjalan cukup jauh dan tiba diair panas . Air terjun air panas . Gw pikir airnya anget ternyata pas gw pegang air ini bener bener panas . Air ini tercampur dengan belerang jadi air ini tidak dapat kami minum . Dipos air panas ini kami mulai menyiapkan senter kami masing-masing karna melihat hari semakin sore dan gelap akan segera datang. Setelah semua siap dengan senter masing-masing kami kembali berjalan dari air panas kami turun lagi, medan yg kami lewati jalanan yg terusun batu, cukup rapi . Jalanannya juga agak lebar . Setelah lama berjalan tak kunjung sampai akhirnya kami tiba di pos I . Pertigaan antara arah ke gunung gede pangrango dan kalo kecurug cibereum .

Sampai pertigaan kami beristurahat sebentar.  Jam menunjukan pukul 20.30 . Setelah tidak terlalu lama kami beristirahat kami kembali berjalan, mengingat malam yg semakin gelap dan dingin yang semakin menusuk nusuk ke tubuh kami . Perjalanan dari pertigaan menuju kebawah kami melewati batu batu yg tersusun rapi . Cukup lebar jalanan yg kami lewati karna track ini adalah track wisatawan untuk berkunjung ke curug cibereum . Lalu kami melewati jembatan kayu yg cukup panjang, dibawah jembatan ini rawa rawa . Dibawah terang bulan dan pohon yg tiba tiba menghilang . Setelah sampai diujung jembatan kami memasuki hutan kembali . Berjalan cukup lama dengan sisa sisa tenaga kami melewati pos yg bertuliskan telaga biru . Tak menghiraukan itu kami terus berjalan, melipir turun tangga tangga batu . Cukup terasa lama perjalanan ini seakan tidak sampai sampai . Gw mengeluh lagi dalem hati "gamau gw naik gunung lagi, ini yg pertama dan terakhir kali" . Setelah hampir 2 jam kami berjalan akhirnya kami keluar hutan dan tiba dipos pelaporan cibodas . Kami sampai sekitar pukul 23.00 . Pos terlihat sepi, sepertinya sudah tidur penjaganya . Kami ketok ketok pintunya dab akhirnya penjaganya pun keluar . Kami langsung melapor pendakian kami dan kami memohon menumpang tempat beristirahat disini sampai pagi . Akhirnya bapak penjaga pos menyuruh kami beristirahat dirumah belakang pos, rumahnya seperti rumah panggung, dengan semua tembok tembok dari kayu . Kami memasukinya menyenderkan badan kami, membuka carrier kami, mengeluarkan sleeping bag dan tidur dengan pulas malam itu .
Pagi harinya kami bangun, bersih bersih dan berkemas barang barang kami . Setelah selesai kami pamit dengan bapak penjaga pos itu lalu kami turun lagi ke cibodas . Dari cibodas kami naik angkot turun ke bawah jalan besar, jalan yg biasa dilewati bis bis ke arah jakarta. Setelah sampai dijalan besar kami mendapat info kalau jalur turun dari puncak ke bawah ditutup total karna hari ini hari minggu, jadi jalurnya buka tutup baru buka sore nanti . Setelah tau informasi tersebut kak zul pun mengambil keputusan untuk carter mobil omprengan, mobil yg bisa turun ke puncak lewat jalur tikus/perkampungan . Setelah kami mendapatkan mobil tersebut kak zul pun menegosiasi harga, kak zul bilang kalau minta anter sampai stasiun bogor . Setelah deal kami naik mobil tersebut yg mmbawa kami ke stasiun bogor . Setelah sampai stasiun bogor kami pun naik kereta yg membawa kami ke stasiun kota . Dari stasiun kota kami kembali naik kereta ke stasiun bekasi . Setelah sampai stasiun bekasi kami pun berpisah dan salaman satu sama lain (Walaupun gw rada lupa namanya satu persatu) . Akhirnya dari stasiun bekasi kami pulang, pulang dengan selamat kerumah masing masing .

Senin, 25 November 2019

Terpaku Kaku

Aku tak perlu diburu
Biarlah petir kan menyambarku
Jangankan berlari lari
Berdiri pun sudah tak mampu

Awan hitam menyelimutiku
Hanya tinggal menunggu waktu
Lesatkan anak panah tajam
Kan tertusuk pada tubuhku

Jika mata masih sanggup melihat
Ku kan melihat keindahan
Pelangi yang menyapaku
Tersenyum dalam tangisanku

Minggu, 24 November 2019

Tak Tergantikan

Tak pernah sekalipun mengeluh
Tak pernah bilang tidak
Untuk sesuatu yang kuminta
Ada disaatku membutuhkannya

Ia adalah pejuang
Pejuang cita-citaku
Pejuang mimpi-mimpiku
Pejuang masa depanku

Airmataku menetes melihatnya pergi
Mencari nafkah dan kan kembali
Pipiku basah melihatnya tertidur
Pulas tanpa beban diwajahnya

Tak pernah terlihat putus asa
Tak sekalipun terpancar dari wajahnya
Terbalut rapat dengan canda
Tertutup rapi dengan tawa

Aku tak mau waktu itu tiba
Sebelum aku bisa membahagiakannya
Membalas semua pengorbanannya
Memberi semua permintaannya

Semakin besar aku semakin mencintainya
Memperhatikannya dari balik jendela
Mendoakannya agar tetap terjaga
Dari hitamnya dunia

Rabu, 20 November 2019

Aku Ingin Kembali

Rinduku berjalan
Dipadang gelap bertabur bintang
Diantara dua bukit terpapang
Melayangku terbawa angan

Angin menari dilembah itu
Menusukku tanpa menyapa
Memperlakukanku bagai musuhnya
Akulah kekasihnya

Bunga-bunga itu melirikku
Membisu dalam dekapan
Burung-burung telah terlelap
Membangunkanku esok penuh harapan

Selasa, 19 November 2019

Aku dan Kamu

Aku mencintaimu dari kegelapan
Mengenangmu dalam bingkai ingatan
Memelukmu dalam doa
Menyapamu dalam lamunan

Aku tak mungkin mengejarmu
Kita berlari kearah yang berbeda
Kau sudah hampir sampai
Aku bahkan baru memulai

Kurindukanmu dalam keraguanku
Biarlah tersimpan rinduku ini
Ku penjarakan dalam hatiku
Sampai semesta tak mampu melihatnya

Minggu, 17 November 2019

Bukan Tanpa Alasan

Malam ini aku termenung
Kembali dalam sujudku
memohon jawaban atas pertanyaanku
Diakah yang kan menjadi kekasihku

Aku begitu mencintainya 
Begitu Meninginkannya
Tapi untuk apa aku bahagia
Jika dia tak merasakannya

Aku tak mendapat jawaban
Dan tumbuh benih keraguan
Dia yang selalu ada dalam doaku
Tak hadir dalam mimpiku

Aku takan memaksakan itu
Menggapainya dalam ambisiku
Dia kan jauh jau lebih bahagia
Jika tidak bersamaku

Menyapa Penuh Tanya

Sore ini hujan turun
Tepat disamping senja
Mengingatkan tentang beberapa kenangan
Yang sempat hilang, tersapu dan berlalu

Aku tak basah
Hanya melihat rintik-rintiknya
Deras suaranya membuatku tenang
Memberikanku kenyamanan

Matahari pun mulai terbenam
Gelap yang datang
Bersama bulan yang hanya terlihat setengah
Menyapa penuh tanda tanya

Minggu, 24 Februari 2019

Rindu Senja Dibalik Tenda

Angin menyapa tanpa bicara
Dilembah berputar bagai cerita
Aku selalu menikmatinya
Walau dilema jalan yang ada

Matahari mulai beranjak
Pergi untuk sementara
Meninggalkan bukit bukit yg kusinggahi
Meninggalkan langit langit yg kupandangi

Lembayung senja akan terlihat
Merah merona menghiasi sisi dunia
Terpampang indah Lukisan tuhan
Membuatku diam tak mampu bicara

Selasa, 19 Februari 2019

Belum Terlambat

Saat gelap datang
Menutup semua cahaya
Aku tersudut,
Terperangkap dalam rangkaian ceritaku


Berulangkali aku terjatuh,
Tenggelam didalam khayalanku
Entah sampai kapan


Aku hanya mampu bicara
Namun tak berdaya
Terjebak dalam kalimat-kalimatku
Terbakar oleh api yang kunyalakan sendiri


Masih adakah jalan bagiku
Untuk kembali
Aku tak tau dari mana aku memulainya
Dari mana aku akan menulisnya


Sekarang, aku hanya mampu bertahan
Entah sampai kapan
Dinding pertahananku akan hancur
Seiring berjalannya waktu


Aku akan terus berdoa
Semoga masih ada ruang
Untuk kembali