Kali ini gw mau bahas tentang sejarah dibalik nama surya kencana . Yang selama ini menjadi tempat biasa kita mendirikan tenda, berfoto-foto ria dan mengaguminya . Kalian juga harus tau kenapa tempat itu, lembah yang terapit 2 punggungan itu dinamakan dengan surya kencana . Setelah gw cari informasi dari beberapa sumber diinternet dan juga dapet cerita dari masyarakat-masyarakat setempat . Nama Surya kencana diambil dari nama sebuah pangeran, Pangeran Raden Haji Suryakencana ra. yang nama lengkap beliau Raden
Suryakencana Winata Mangkubumi merupakan seorang putra Pangeran Aria
Wiratanudatar (pendiri kota Cianjur) yang beristrikan seorang putri jin.
Menurut babad Cianjur, Pangeran Surya Kencana dinikahkan oleh ayahnya
dengan salah satu putri dari bangsa jin dan hingga kini bersemayam di
Gunung Gede. Hal yang sama terjadi pula pada putri Jayasasana lainnya ,
Ny. R. Endang Sukaesih yang bersemayam di Gunung Ceremai dan R. Andika
Wirusajagad yang menguasai Gunung Karawang.
Konon kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan tempat
bersemayam Pangeran Suryakencana. Sejarah dan legendanya merupakan
kepercayaan masyarakat di sekitar, yaitu tentang keberadaan Eyang
Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede.
Petilasan singgasana Pangeran Suryakencana berupa sebuah batu besar
berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di tengah
alun-alun. Beliau bersama rakyat jin menjadikan alun-alun sebagai
lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa
salawe tangkal, salawe manggar.
Kawasan yang dipercaya oleh kalangan praktisi supranatural sebagai
wilayah kekuasaan Eyang Surya Kecana dan karuhun Sunda lainnya adalah:
1. Kawasan Gunung Gede merupakan tempat bersemayam Pangeran
Suryakencana. Beliau bersama rakyat jin menjadikan alun-alun sebagai lumbung
padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe
tangkal, salawe manggar. Petilasan singgasana Pangeran Suryakencana
berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan
tersebut masih berada di tengah alun-alun, dan disebut Batu Dongdang
yang dijaga oleh Embah Layang Gading. Sumber air yang berada ditengah
alun-alun, dahulu merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.
2. Kawah Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga.
3. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri
atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus,
sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.
4. Eyang Jayakusumah adalah penjaga Gunung Sela yang berada disebelah utara puncak Gunung Gede.
5. Sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok menjaga dua buah batu
dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan cibodas. Batu tersebut
pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu menghancurkannya. Dalam
kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/ makam Eyang Haji
Mintarasa.
6. Konon, Eyang Suryakencana menyimpan hartanya dalam sebuah gua
lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum. Gua tersebut
dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di tengah-tengah air
terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang konon adalah
perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat lama dan
tekun sehingga berubah menjadi batu. Pada hari kiamat nanti barulah ia
akan kembali berubah menjadi manusia.
Begitulah cerita sejarah dibalik nama suryakencana . Maka dari itu jika kita berkunjung ke taman nasional gunung gede pangrango, niat kan dalam hati untuk berbuat baik, jangan berbuat yg aneh-aneh karna ada mata-mata yg tak terlihat yg memperhatikan kita . Jaga selalu keindahan alun-alun suryakencana, dengan tidaknya memetik bunga edelweis, meninggalkan sampah berserakan dan menjaga lisan ucapan kita jika berada disana .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar